Rabu, 20 Mei 2015

awal kesedihan


Andai saja hidupku bahagia
Andai saja hidupku tak ada masalah
Andai saja hidupku tak ada tangisan
Andai saja hidupku tak ada dendam

Tapi kenapa
Kenapa!?
Aku selalu berandai-andai
Aku selalu menghayal
Aku selalu berharap

Tapi
Tindakan ku itu sungguh sia-sia
tindakan ku itu sungguh sangat percuma
Tindakan ku itu sungguh membuang waktu
Tindakan ku itu hanyalah bualan busuk
Tindakan ku itu hanyalah omong kosong

Memang tak ada artinya
Memang tak ada manfaatnya
Memang tak ada keuntungannya

Darah
Keringat
  Luka
Jeritan
Tangisan
Dendam

Sungguh berat dilupakan
Sungguh berat ditinggalkan
Sungguh berat dihilangkan
Sungguh berat dimusnahkan
Sungguh berat dihindarkan
Sungguh berat diabaikan

Tapi kenapa
Kenapa?!

Kau memberiku itu semua berulang kali
Hingga aku tak sanggup menahannya

Kau memang seperti putri yang bercinta bahagia bersama pangeranmu itu

Marah rasanya
Marah!!
Marah orang yang ku cintai dan sayangi menjalin kasih dengan orang lain
Rasanya memang tidak rela

Tapi
Tapi!
Ku renungkan sejenak
Bahwa aku bukanlah siapa-siapanya

Mungkin
Mungkin!
Aku hanyalah seorang puitis kegelapan gila yang melahirkan kebencian karena kasih sayang dan cinta

Aku memang belun merasakan indahnya cinta
Aku memang belum merasakan bunga cinta
Aku memang belum merasakan berbagi cinta
Aku memang belum merasakan setia kepada cinta
Aku memang belum merasakan melindungi karena cinta

Yang aku rasakan hanyalah terbang dan jatuh!
Yang aku rasakan hanyalah patah hati!
Yang aku rasakan hanyalah dendan tiada akhir!
Yang aku rasakan hanyalah menangis sia-sia!
Yang aku rasakan hanyalah sakit hati yang tidak terobati!
Yang aku rasakan hanyalah kebencian cinta!

Kau mungkin berdansa dengan pangeranmu dengan irama eropa kuno

Tapi aku hanya mengasah pedang kegelapan dengan ditemani angin kesunyian dan panasnya padang pasir

Yang aku inginkan adalah
Mengungkapkan perasaanku ini

Tidak peduli
Tidak!
Tidak peduli apa yang kau balas

Pujian
Hinaan
Ungkapan
Perasaan
Sesal
Sakit
Dendam
Aku tidak akan pernah peduli

Memang sungguh sakit ku menahannya
Sebenarnya aku tidak sanggup menahannya

Tetapi demi engkau yang aku cintai dan sayangi aku bertahan
Walaupun itu akan melahirkan kebencian
Walaupun itu akan melahirkan kedengkian
Walaupun itu akan melahirkan dendam

Aku tidak peduli jika

Keringat menjadi darah
Air mata menjadi darah

Tuhan pasti tau apa yang aku rasakan
Tuhan pasti kelak memberi pelajaran hidup yang baik

Hanya tuhan yang tidak pernah melukai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar